Motivasi yang ada pada setiap orang tidaklah sama, berbeda-beda antara yang satu dengan yang lain. Untuk itu, diperlukan pengetahuan mengenai pengertian dan hakikat motivasi, serta kemampuan teknik menciptakan situasi sehingga menimbulkan motivasi/dorongan bagi mereka untuk berbuat atau berperilaku sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh individu lain/ organisasi.
Memotivasi adalah tindakan yang proaktif, sedangkan mengawasi/mengatur biasanya suatu tindakan yang reaktif. Pemimpin yang efektif akan memotivasi karyawan, sebelum mereka jenuh/bingung dengan kerjaannya. Dan jika sudah bosan, karyawan tersebut akan menjadi malas/lalai, sehingga kita harus awasi/atur kinerjanya. Sebaliknya karyawan yang tinggi motivasinya, dapat mengatur dirinya sendiri, besar inisiatifnya, bahkan mereka biasanya mempunyai banyak ide-ide (berinovasi) untuk meningkatkan kinerja tim kita.
Memotivasi adalah suatu ketrampilan. Hampir sama dengan ketrampilan berkomunikasi, memakai komputer, mengemudikan kendaraan dan sebagainya. Semakin sering kita belajar dan berlatih untuk memotivasi orang lain, semakin efektif motivasi yang kita berikan. Ada dua hal yang harus kita ingat dalam memberi motivasi: Kita harus tulus (karyawan dapat mengetahui apakah semangat yang kita beri adalah hal yang tulus dari hati kita, atau hanya basa-basi). Lalu terkadang kita harus merubah (taylor-fit) cara kita memberi motivasi (setiap orang, cara memotivasikannya dapat berlainan, tergantung kepribadiannya).
Dibawah ini adalah beberapa contoh metode untuk memberi motivasi yang efektif: Memberi ucapan selamat, langsung kepada karyawan. Jika anda adalah Kepala Departemen ataupun CEO/PresDir, akan sangat berkesan untuk seorang karyawan jika tiba-tiba anda mendatanginya untuk memberi selamat atas prestasi kerjanya.
Memberi selamat melalui telepon, sms, memo atau email. Jika tidak mungkin untuk anda bertemu langsung dengan karyawan yang berprestasi. Anda dapat melakukannya melalui telepon, sms, surat atau email. Surat/email anda tidak perlu panjang, tetapi sebaiknya disebutkan apa prestasi karyawan tersebut.
Memberi penghargaan didepan rekan kerja yang lain. Pemimpin dapat mengadakan pertemuan dengan seluruh pegawai, untuk memberi penghargaan kepada karyawan atau tim yang telah mencapai prestasi yang khusus/unik. Namun hati-hati dalam melakukan cara ini, karena ada orang yang justru malu jika dipuji didepan umum. Sebaiknya kita beritahukan mereka dahulu rencana pertemuan tersebut.
Memberikan promosi bedasarkan kinerja, bukan pilih kasih. Pastikan bahwa sistem promosi di organisasi anda benar-benar berdasarkan hasil kinerja karyawan. Pegawai yang berprestasi tinggi, akan mempunyai kesempatan lebih besar untuk mendapat promosi.
Jika kita pilih kasih, atau tidak memberi sangsi kepada yang tidak berprestasi, secara tidak langsung hal tersebut akan membuat kecewa karyawan yang kinerjanya baik (motivasinya akan turun).
Memakai persaingan untuk memotivasi tim kita. Setiap organisasi tentunya bersaing dengan perusahaan lain dalam mencapai sukses/target bisnis. Persaingan ini dapat dipakai sebagai alat untuk memotivasi tim kita untuk menjadi lebih baik atau mencapai lebih banyak daripada kompetisi. Banyak CEO/PresDir dari perusahaan yang berada di posisi nomer dua atau tiga diindustrinya, membuat tim salesnya menjadi lebih bermotivasi dan kerja keras untuk meningkatkan penjualan, daripada grup sales untuk perusahaan yang nomer satu.
Apa saja yang diperlukan untuk memotivasi karyawan kita. Hal yang paling penting adalah, untuk apa kita perlu memotivasi mereka. Elemen apa yang kita perlukan supaya mereka termotivasi.
Pertama adalah usahanya. Banyak orang yang tidak berusaha maksimal dalam pekerjaannya. Mereka menganggap bahwa pekerjaannya adalah sesuatu kebisaaan saja. Tetapi mereka tidak mau bekerja dan berusaha lebih keras dibandingkan apa yang sudah dia lakukan dalam masa yang sebelumnya. Maka, kita harus bisa memotivasi mereka, bahwa kalau mereka berusaha lebih keras maka mereka akan lebih sukses dalam hidupnya. Memotivasi usaha adalah hal yang paling dasar dan umum dalam memotivasi orang.
Kedua adalah bagaimana kita memotivasi orang agar lebih efektif dalam melakukan pekerjaannya. Sering dalam pekerjaan, orang itu melakukan pekerjaannya dengan cara yang salah. Kita juga sering melihat, kadang orang sudah bekerja keras, tetapi hasilnya sangat jelek. Itu adalah orang yang tidak mampu bekerja secara efektif. Kalau kita hanya push dia untuk bekerja lebih keras saja, maka yang yang akan kita dapatkan adalah orang yang bekerja lebih keras tetapi tidak menghasilkan sesuatu untuk perusahaan kita. Ini juga salah dan perlu kita diperbaiki. Kita juga harus bisa mengajarkan kepada mereka, cara yang benar untuk bekerja. Inilah yang akan mendorong karyawan kita ke arah efektivitas yang lebih tinggi.
Ketiga adalah ketekunan. Kalau orang itu bekerja keras, kemudian tahu-tahu lemas dan dan tidak berhasil kemudiaan tidak mau bekerja lagi. Maka kita secara berkala harus mengingatkan dia tentang pentingnya sebuah pekerjaan yang berhasil dengan baik. Kalau kita mendorong karyawan kita ke arah yang lebih baik, maka tiga hal inilah yang perlu kita perhatikan. Memang ada beberapa orang tertentu yang sangat ter-drive oleh nilai uang atau money value yang tinggi. Sehingga kalau komisinya besar dia akan bekerja keras. Coba kita lihat di dalam pekerjaan para pemborong. Ada pemborong bangunan maupun harian. Kalau pekerja borongan, dia akan cepat sekali bekerja. Anda lihat kalau mereka membuat tembok atau lantai, maka mereka dapat lebih cepat 3 sampai 4 kali dari pekerja harian. Walaupun kerjanya kasar dan agak terburu-buru. Tetapi coba kita lihat apa yang membuat mereka termotivasi untuk bekerja lebih keras; yaitu uang. Walaupun tidak semua orang tidak termotivasi dengan uang. Tetapi uang atau benefit secara financial tetaplah penting dalam memotivasi karyawan-karyawan.
Hal kedua yang perlu diperhatikan selain uang adalah kepuasan dalam bekerja atau feeling appreciated. Bahwa kalau mereka bekerja dengan baik, Anda berterimakasih kepada mereka. Anda juga memberikan penghargaan non material kepada mereka. Inilah salah satu yang memotivasi orang untuk bekerja lebih keras.
Hal ketiga adalah contoh. Kalau Anda memberikan contoh jelek dalam bekerja, bermalas-malasan, tidak mau datang pagi, maka bagaimana Anda mengharapkan karyawan Anda bekerja keras? Inilah beberapa hal yang penting dalam memotivasi karyawan.
Motivasi adalah dorongan psikologis yang mengarahkan seseorang ke arah suatu tujuan. Motivasi membuat keadaan dalam diri individu muncul, terarah, dan mempertahankan perilaku.
Teori McClelland (Teori Kebutuhan Berprestasi)
Dari McClelland dikenal tentang teori kebutuhan untuk mencapai prestasi atau Need for Acievement (N.Ach) yang menyatakan bahwa motivasi berbeda-beda, sesuai dengan kekuatan kebutuhan seseorang akan prestasi. Murray sebagaimana dikutip oleh Winardi merumuskan kebutuhan akan prestasi tersebut sebagai keinginan :“ Melaksanakan sesuatu tugas atau pekerjaan yang sulit. Menguasai, memanipulasi, atau mengorganisasi obyek-obyek fisik, manusia, atau ide-ide melaksanakan hal-hal tersebut secepat mungkin dan seindependen mungkin, sesuai kondisi yang berlaku. Mengatasi kendala-kendala, mencapai standar tinggi. Mencapai performa puncak untuk diri sendiri. Mampu menang dalam persaingan dengan pihak lain. Meningkatkan kemampuan diri melalui penerapan bakat secara berhasil.”
Menurut McClelland karakteristik orang yang berprestasi tinggi (high achievers) memiliki tiga ciri umum yaitu : (1) sebuah preferensi untuk mengerjakan tugas-tugas dengan derajat kesulitan moderat; (2) menyukai situasi-situasi di mana kinerja mereka timbul karena upaya-upaya mereka sendiri, dan bukan karena faktor-faktor lain, seperti kemujuran misalnya; dan (3) menginginkan umpan balik tentang keberhasilan dan kegagalan mereka, dibandingkan dengan mereka yang berprestasi rendah.
Sumber :
http://deddysuhendry.web.id/selingan/leadership-series-motivasi-karyawan-adalah-prioritas-utama.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Motivasi
http://www.tanadisantoso.com/v50/BusinessWisdom/index.php?act=detail&wid=106
Tidak ada komentar:
Posting Komentar