Bila tak ada halangan pada bulan
September nanti, para delegasi ASEAN
Inter-Parliamentary Assemby (AIPA)
menggelar pertemuan lanjutan di Kamboja.
Yang menarik, dalam pertemuan itu akan
diputuskan, apakah bahasa Indonesia akan
menjadi bahasa resmi negara-negara
ASEAN.
Cita-cita Mahapatih Gajah Mada
Mempersatukan Nusantara setidaknya
segera terwujud walau dalam hanya bahasa
Hal ini terungkap dari pernyataan Ketua DPR
Marzuki Alie yang menjadi salah seorang
delegasi Indonsia disela-sela pertemuan
tingkat tinggi KTT, Sabtu (07/05/2011).
“Usulan (bahasa Indonesia bahasa resmi
ASEAN) pada tahun lalu itu sudah diterima
oleh seluruh delegasi. Karena apa, Thailand
salah satunya menggunakan bahasa
Indonesia, Filipina Selatan, Malaysia,
Singapura, Brunei juga. Jadi hampir
sebagaian anggota (ASEAN) berbahasa
Indonesia,” kata Marzuki Alie.
“Begitu kita sampaikan, langsung bisa saling
mengerti dan memahami,” ujarnya. Bahasa
Indonesia dianggap layak menjadi bahasa
resmi ASEAN. Apalagi, hampir di beberapa
negara di Asia Tenggara akrab dengan
bahasa Indonesia. Bahkan di Australia,
Bahasa Indonesia dijadikan kurikulum di
sekolah.
“Sudah sepantasnya begitu, bahasa
Indonesia jadi bahasa resmi ASEAN. Karena
dari jumlah pemakai, ya memang bahasa
Indonesia yang terbanyak. Akan lebih besar
jika ditambah Malaysia dan Brunei yang
serumpun bahasanya,” kata aktivis sekaligus
politisi PDI-P, Eva Kusuma Sundari, Sabtu
(07/05/2011).
Eva yakin, peluang Bahasa Indonesia
disahkan menjadi Bahasa di ASEAN semakin
besar. Alasannya, di Australia, dengan
pertimbangan politis mengajarkan bahasa
Indonesia menjadi kurikulum resmi.
“Artinya, Bahasa Indonesia mempunyai
peluang menjadi bahasa resmi dunia dan itu
dimulai di ASEAN. Tak ada aliternatif bahasa
lain selain bahasa Indonesia menjadi
bahasa ASEAN,” Eva meyakini.
sumber :
klikunic.com/2011/05/bahasa-indonesia-segera-jadi-bahasa.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar