Penerapan Computer Vision Antara Lain:
1.Bidang Pertahanan dan Keamanan (Militer).
Contoh jelas adalah deteksi tentara musuh atau kendaraan dan bimbingan rudal. Lebihsistem canggih untuk panduan mengirim rudal rudal ke daerah daripada target yang spesifik,dan pemilihan target yang dibuat ketika rudal mencapai daerah berdasarkan data citradiperoleh secara lokal. konsep modern militer, seperti “kesadaran medan perang”,menunjukkan bahwa berbagai sensor, termasuk sensor gambar, menyediakan kaya setinformasi tentang adegan tempur yang dapat digunakan untuk mendukung keputusanstrategis. Dalam hal ini, pengolahan otomatis data yang digunakan untuk mengurangikompleksitas dan informasi sekering dari sensor ganda untuk meningkatkan keandalan.
2.Bidang Didalam kendaraan Otonom.
kendaraan otonom, yang meliputi submersibles, kendaraan darat (robot kecil denganroda, mobil atau truk), kendaraan udara, dan kendaraan udara tak berawak (UAV). Tingkatberkisar otonomi dari sepenuhnya otonom (berawak) kendaraan untuk kendaraan di manasistem visi berbasis komputer mendukung driver atau pilot dalam berbagai situasi.Sepenuhnya otonom kendaraan biasanya menggunakan visi komputer untuk navigasi, yakniuntuk mengetahui mana itu, atau untuk menghasilkan peta lingkungan (SLAM) dan untuk mendeteksi rintangan. Hal ini juga dapat digunakan untuk mendeteksi peristiwa-peristiwatugas tertentu yang spesifik, e. g., sebuah UAV mencari kebakaran hutan. Contoh sistempendukung sistem peringatan hambatan dalam mobil, dan sistem untuk pendaratan pesawatotonom. Beberapa produsen mobil telah menunjukkan sistem otonomi mengemudi mobil,tapi teknologi ini masih belum mencapai tingkat di mana dapat diletakkan di pasar. Adabanyak contoh kendaraan otonom militer mulai dari rudal maju, untuk UAV untuk misipengintaian atau bimbingan rudal. Ruang eksplorasi sudah dibuat dengan kendaraan otonommenggunakan visi komputer, e. g., NASA Mars Exploration Rover dan Rover ExoMars ESA.
3.Bidang Industri.
kadang-kadang disebut visi mesin, dimana informasi ini diekstraksi untuk tujuanmendukung proses manufaktur. Salah satu contohnya adalah kendali mutu dimana rincianatau produk akhir yang secara otomatis diperiksa untuk menemukan cacat. Contoh lainadalah pengukuran posisi dan orientasi rincian yang akan dijemput oleh lengan robot. Mesinvisi juga banyak digunakan dalam proses pertanian untuk menghilangkan bahan makananyang tidak diinginkan dari bahan massal, proses yang disebut sortir optik.
4.Bidang pengolahan citra medis.
Daerah ini dicirikan oleh ekstraksi informasi dari data citra untuk tujuan membuatdiagnosis medis pasien. Secara umum, data citra dalam bentuk gambar mikroskop, gambarX-ray, gambar angiografi, gambar ultrasonik, dan gambar tomografi. Contoh informasi yangdapat diekstraksi dari data gambar tersebut deteksi tumor, arteriosclerosis atau perubahanmemfitnah lainnya. Hal ini juga dapat pengukuran dimensi organ, aliran darah, dll areaaplikasi ini juga mendukung penelitian medis dengan memberikan informasi baru, misalnya,tentang struktur otak, atau tentang kualitas perawatan medis.
5.Bidang Neurobiologi.
Khususnya studi tentang sistem biological vision Selama abad terakhir, telah terjadi studiekstensif dari mata, neuron, dan struktur otak dikhususkan untuk pengolahan rangsangan visualpada manusia dan berbagai hewan. Hal ini menimbulkan gambaran kasar, namun rumit, tentang
bagaimana “sebenarnya” sistem visi beroperasi dalam menyelesaikan tugas
-tugas visi tertentuyang terkait. Hasil ini telah menyebabkan subfield di dalam visi komputer di mana sistem buatanyang dirancang untuk meniru pengolahan dan perilaku sistem biologi, pada berbagai tingkat
kompleksitas. Juga, beberapa metode pembelajaran berbasis komputer yang dikembangkandalam visi memiliki latar belakang mereka dalam biologi.
6.Bidang Industri Perfilman
Semua efek-efek di dunia akting , animasi, dan penyotingan adegan film semua direkam dengan perangkat elektronik yang dihubungkan dengan komputer. Animasinya juga di kembangkan mempergunakan animasi yang dibuat dengan aplikasi komputer.Sebagai contoh film-film Hollywood berjudul TITANIC itu sebenarnya tambahananimasi untuk menggambarkan kapal raksasa yang pecah dan tenggelam, sehinggatampak menjadi seolah-olah mirip dengan kejadian nyata.
7.Bidang Kecerdasan Buatan.
Keterkaitan dengan perencanaan otonom atau musyawarah untuk sistem roboticaluntuk menavigasi melalui lingkungan. Pemahaman yang rinci tentang lingkungan inidiperlukan untuk menavigasi melalui mereka. Information about the environment could beprovided by a computer vision system, acting as a vision sensor and providing high-levelinformation about the environment and the robot. Informasi tentang lingkungan dapatdiberikan oleh sistem visi komputer, bertindak sebagai sensor visi dan memberikan informasitingkat tinggi tentang lingkungan dan robot. Buatan kecerdasan dan visi lain berbagi topik komputer seperti pengenalan pola dan teknik pembelajaran. Akibatnya, visi komputerkadang-kadang dilihat sebagai bagian dari bidang kecerdasan buatan atau ilmu bidangkomputer secara umum.
8.Bidang Pemrosesan Sinyal.
Banyak metode untuk pemrosesan sinyal satu-variabel, biasanya sinyal temporal,dapat diperpanjang dengan cara alami untuk pengolahan sinyal dua variabel atau sinyalmulti-variabel dalam visi komputer. Namun, karena sifat spesifik gambar ada banyak metode
dikembangkan dalam visi komputer yang tidak memiliki mitra dalam pengolahan sinyal satu-variabel. Sebuah karakter yang berbeda dari metode ini adalah kenyataan bahwa merekaadalah non-linear yang bersama-sama dengan dimensi-multi sinyal, mendefinisikan subfielddalam pemrosesan sinyal sebagai bagian dari visi komputer.
9.Bidang Fisika.
Fisika merupakan bidang lain yang terkait erat dengan Computer vision. sistem Computervision bergantung pada sensor gambar yang mendeteksi radiasi elektromagnetik yangbiasanya dalam bentuk baik cahaya tampak atau infra-merah sensor dirancang denganmengunakan fisika solid-state. Proses di mana cahaya merambat dan mencerminkan off permukaan dijelaskan menggunakan optik. sensor gambar canggih bahkan memintamekanika kuantum untuk memberikan pemahaman lengkap dari proses pembentukangambar. Selain itu, berbagai masalah pegukuran fisika dapat di atasi dengan menggunakanComputer Vision, untuk gerakan misalnya dalam cairan.
10.Bidang matematika murni.
Sebagai contoh, banyak metode dalam visi komputer didasarkan pada statistik, optimasiatau geometri. Akhirnya, bagian penting dari lapangan dikhususkan untuk aspek pelaksanaanvisi komputer, bagaimana metode yang ada dapat diwujudkan dalam berbagai kombinasiperangkat lunak dan perangkat keras, atau bagaimana metode ini dapat dimodifikasi untuk mendapatkan kecepatan pemrosesan tanpa kehilangan terlalu banyak kinerja .
Sumber :
http://akuanakindonesia.wordpress.com/2011/11/14/contoh-penerapan-teknologi-komputer-vision/
Search
Rabu, 16 November 2011
Selasa, 25 Oktober 2011
layanan telematika (telematics services)
Telematika berkaitan erat dengan kebutuhan user mengenai pemenuhan informasi. Hal tersebut berkaitan dengan layanan- layanan (services) yang ada pada telematika. Secara umum layanan-layanan tersebut dapat dikategorikan menjadi 4 layanan yang akan kita bahas sebagai berikut.
1. Layanan Informasi (Information Service)
Layanan telematika yang pertama adalah layanan informasi. Pada layanan ini telematika menggabungkan sistem komunikasi dengan kendaran bergerak seperti mobil untuk menawarkan layanan informasi secara langsung.
1. Layanan Informasi (Information Service)
Layanan telematika yang pertama adalah layanan informasi. Pada layanan ini telematika menggabungkan sistem komunikasi dengan kendaran bergerak seperti mobil untuk menawarkan layanan informasi secara langsung.
Beberapa contoh layanan informasi :
· Internet services, contohnya seperti:
- M-Commerce
- VOD
- news and weather
· Internet services, contohnya seperti:
- M-Commerce
- VOD
- news and weather
· Real-time traffic information (Mobile data dan mobile television)
Kita dapat dengan mudah informasi mengenai arus lalu lintas melalui Real-time traffic information (Mobile data dan mobile television). Mobile data menggunakan komunikasi data nirkabel menggunakan gelombang radio untuk mengirim dan menerima data komputer real time untuk, dari dan antara perangkat yang digunakan oleh personil berbasis lapangan. Alat-alat ini dapat dipasang semata-mata untuk digunakan saat berada dalam kendaraan (Fixed Data Terminal) atau untuk digunakan di dalam dan keluar dari kendaraan (Mobile Data Terminal). Mobile data dapat digunakan untuk menerima saluran TV dan program, dengan cara yang sama ke ponsel, tetapi menggunakan TV LCD perangkat.
· Telematik terminal
Sistem telematika seperti biasanya menyediakan berbagai layanan aplikasi untuk seorang sopir saat dia mengemudi, sehingga sistem telematika meliputi terminal yang telah ditetapkan, disebut "terminal telematika", dipasang di dalam kendaraan atau dibawa oleh sopir.
Telematika terminal yang mungkin termasuk fungsi komunikasi untuk berkomunikasi dengan server atau telematika dapat beroperasi dalam hubungannya dengan komunikasi mobile terminal, seperti telepon portabel. Secara umum, terminal telematika tidak memiliki perangkat layar, sehingga mereka dapat memberikan informasi gambar, misalnya, sebuah gambar panduan rute, dengan memanfaatkan sebuah perangkat tampilan, misalnya, liquid crystal display (LCD), dari terminal komunikasi mobile.
Saat ini, hardware berkualitas tinggi telah diperkenalkan di telepon portabel, universal serial bus (USB) mampu mengirimkan data penyimpanan massal disediakan untuk telepon portabel. Dengan demikian, berbagai terminal telematika mampu memanfaatkan USB portable seperti ponsel telah dikembangkan. Yaitu, telematika telah dikembangkan terminal yang mampu memancarkan / menerima gambar ke / dari terminal komunikasi mobile dengan menggunakan USB.
Komunikasi mobile terminal memiliki berbagai macam spesifikasi hardware. Selain itu, berbagai aplikasi untuk terminal komunikasi mobile telah dikembangkan dan digunakan secara luas. Oleh karena itu, kinerja menampilkan komunikasi mobile terminal dapat beragam, tergantung pada jenis perangkat keras spesifikasi dan aplikasi komunikasi mobile terminal.
2. Layanan keamanan (Security Service)
Layanan telematika yang kedua adalah layanan keamanan. Layanan ini menyediakan fasilitas untuk memantau dan memberikan informasi bila ada sesuatu yang berjalan tidak seharusnya. Layanan ini dapat mengurangi tingkat pencurian dan kejahatan.
· Vehicle thief-proofing (Intelligent teknologi kendaraan)
Telematika terdiri dari elektronik, elektromekanis, dan perangkat elektromagnetik-micromachined komponen silikon biasanya beroperasi dalam kaitannya dengan perangkat yang dikendalikan komputer dan radio transceiver untuk menyediakan fungsi pengulangan presisi (seperti dalam sistem kecerdasan buatan robotika) kinerja validasi peringatan darurat rekonstruksi.
Intelligent teknologi kendaraan umumnya berlaku untuk sistem keamanan mobil dan otonom mandiri elektromekanis sensor menghasilkan peringatan yang dapat di jangkau dalam wilayah yang ditargetkan tertentu (dalam radius 100 meter dari sistem peringatan darurat untuk kendaraan transceiver). Aplikasi, teknologi kendaraan cerdas dimanfaatkan untuk keselamatan dan komunikasi antara kendaraan komersial atau antara kendaraan dan sebuah sensor di sepanjang jalan.
3. Layanan Context-Aware dan Event-base (Context-Aware Service)
Context awareness adalah kemampuan sebuah sistem untuk memahami si user, network, lingkungan, dan dengan demikian melakukan adaptasi yang dinamis sesuai kebutuhan.
Tiga hal yang menjadi perhatian sistem context-aware menurut Albrecht Schmidt, yaitu:
1. The acquisition of context
Hal ini berkaitan dengan pemilihan konteks dan bagaimana cara memperoleh konteks yang diinginkan, sebagai contoh : pemilihan konteks lokasi, dengan penggunaan suatu sensor lokasi tertentu (misalnya: GPS) untuk melihat situasi atau posisi suatu lokasi tersebut.
2. The abstraction and understanding of context
Pemahaman terhadap bagaimana cara konteks yang dipilih berhubungan dengan kondisi nyata, bagaimana informasi yang dimiliki suatu konteks dapat membantu meningkatkan kinerja aplikasi, dan bagaimana tanggapan sistem dan cara kerja terhadap inputan dalam suatu konteks.
3. Application behaviour based on the recognized context
Terakhir, dua hal yang paling penting adalah bagaimana pengguna dapat memahami sistem dan tingkah lakunya yang sesuai dengan konteks yang dimilikinya serta bagaimana caranya memberikan kontrol penuh kepada pengguna terhadap sistem.
Beberapa contoh layanan Context-Aware dan Event-base (Context-Aware Service):
· Navigation
Navigasi adalah proses membaca, dan mengendalikan pergerakan suatu kerajinan atau kendaraan dari satu tempat ke tempat lain. Ia juga merupakan istilah seni yang digunakan untuk pengetahuan khusus yang digunakan oleh navigator untuk melakukan tugas-tugas navigasi. Kata menavigasi berasal dari bahasa Latin "navigare", yang berarti "berlayar". Semua teknik navigasi melibatkan menemukan posisi navigator dibandingkan dengan lokasi atau pola yang dikenal.
Global Navigation Satellite System atau GNSS adalah istilah untuk sistem navigasi satelit yang menyediakan posisi dengan cakupan global. Sebuah kecil memungkinkan GNSS elektronik penerima untuk menentukan lokasi mereka (bujur, lintang, dan ketinggian) ke dalam beberapa meter menggunakan sinyal waktu ditransmisikan sepanjang garis pandang oleh radio dari satelit.. Penerima di tanah dengan posisi tetap juga dapat digunakan untuk menghitung waktu yang tepat sebagai referensi untuk percobaan ilmiah.
Lebih dari dua lusin satelit GPS yang berada di orbit Bumi menengah, sinyal transmisi yang memungkinkan penerima GPS untuk menentukan penerima lokasi, kecepatan dan arah.
Karena satelit eksperimental pertama diluncurkan pada tahun 1978, GPS telah menjadi bantuan yang sangat diperlukan untuk navigasi di seluruh dunia, dan sebuah alat penting untuk pembuatan peta dan survei tanah. GPS juga menyediakan tepat waktu referensi yang digunakan dalam banyak aplikasi termasuk kajian ilmiah tentang gempa bumi, dan sinkronisasi jaringan telekomunikasi.
· LBS (Location-Based Service)
Beberapa bagian yang lebih sederhana dari context awareness telah mulai dibangun. LBS (location-based service) misalnya, sewaktu user mencari keyword tertentu (pom bensin, kafe, ATM, dll), maka ia akan memperoleh hasil yang berbeda tergantung pada posisi user. Ini dapat mulai digabungkan dengan beberapa info dari user. Misalnya pom bensin atau kafe di dekat posisi user yang menerima pembayaran dengan ATM yang dimiliki user.
4. Layanan Perbaikan sumber (Resource Discovery Service)
Layanan telematika yang terakhir adalah layanan perbaikan sumber. Resource Discovery Service (RDS) adalah layanan untuk penemuan layanan utilitas yang diperlukan. The RDS juga berfungsi dalam pengindeksan lokasi layanan utilitas untuk mempercepat kecepatan penemuan.
Analogi Layanan Perbaikan sumber (Resource Discovery Service) dapat kita bandingkan dengan system kerja pada Yellow page services. Istilah Yellow Pages mengacu pada buku petunjuk telepon dari bisnis, dikategorikan sesuai dengan produk atau layanan yang disediakan. Seperti namanya, direktori tersebut awalnya dicetak pada kertas kuning, sebagai lawan dari halaman putih non-komersial listing. Istilah tradisional Yellow Pages kini juga diterapkan pada direktori online bisnis. Dengan Yellow page kita bisa mencari nomer-nomer telepon yang berkaitan dengan sesuatu yang sedang kita cari. Hal tersebut merupakan analogi dari layanan perbaikan sumber.
Sumber :
http://parasetia.blogspot.com/2009/11/layanan-telematika-telematics-services.html
Rabu, 12 Oktober 2011
Benua Asia
Asia merupakan benua terbesar dan berpopulasi terpadat di dunia dengan wilayah yang mencakup 8,6% permukaan Bumi yang meliputi 50 negara yang tersebar dari daratan luas Asia Kecil, Timur Tengah, hingga Samudera Pasifik. Sekitar 60% populasi dunia tinggal di Asia.
Benua Asia dan Eropa merupakan benua yang terhubung lewat darat dan keduanya membentuk suatu benua raksasa yang disebut sebagai Eurasia. Batas antara Asia dan Eropa sangat kabur sehingga beberapa negara seperti Turki kadang-kadang dapat dimasukkan ke Asia maupun ke Eropa. Beberapa bentang alam yang sering dipakai untuk memisahkan kedua benua tersebut adalah Dardanella, Laut Marmara, Selat Bosporus, Laut Hitam, Pegunungan Kaukasus, Laut Kaspia, Sungai Ural (atau Sungai Emba), dan Pegunungan Ural hingga Novaya Zemlya. Selain itu, Benua Asia dan Afrika juga memiliki perbatasan darat yang bertemu di sekitar Terusan Suez.
Aquascape
Aquascaping adalah seni mengatur tanaman air, serta batu-batu atau kayu dalam sebuah akuarium, Yang mana didesain dengan sedemikian rupa yang bisa menenangkan hati si pemilik nya. Biasanya aquascape berisi tanaman yang hijau serta ikan-ikan kecil yang tidak merusak tanaman tersebut.
Pada masa kini sebuah aquarium bukan lagi hanya sebagai tempat memelihara ikan, didalamnya juga dapat untuk memelihara tanaman air hidup menyesuaikan dengan habitat aslinya konsep ini disebut aquascaping.aquascaping yang didekorasi dengan indah dan pemeliharaan dengan baik memiliki nilai tambah bagi suatu ruangan dan mereka yang menempati ruang tersebut, karna itu kini aquascaping tidak saja diselenggarakan oleh aquaris, tapi juga sebagai elemen interior ruang tinggal, perkantoran, rumah sakit, restoran, salon, yang memiliki fasilitas areal umum misalnya ruang tunggu.
Sekilas bila melihat aquascape terbesit dipikiran kita bahwa membuat aquascape adalah sulit dan membutuhkan seni yang tinggi. Sebenarnya itu wajar bagi orang yang pertama kali melihat/kenal aquascape. Akan tetapi bila mempelajari dan sering mencoba mendesain aquascape, maka akan terasa mudah bahkan akan menemukan gaya tersendiri dalam mendesain. Aquascape juga bukan barang baru di dunia perikanan.
Aquascaping banyak diminati karena keindahan dan mudahnya dalam merawatnya, keindahan dapat dilihat dari imajinasi dalam menyusun antara tata letak tanaman, unsur dekorasi lainya seperti pasir membentuk contur dasar aquarium batu-batuan alam, dan tentunya ikan yang selaras, dan memiliki air yang jernih dan sehat.
Fenomena Aquascape memang sudah berkembang sejak lama di Indonesia, tetapi biasanya aquascaping hanya dilakukan oleh orang yang memang hobi ikan hias dan pecandu akuarium.
sekarang aquscape sudah banyak dijadikan sebagai pemanis ruangan untuk hiburan dan penyegar mata. Aquascape adalah seni membuat atau mendesain taman di dalam air agar terlihat menarik
yang utama yang ditonjolkan dalam aquascape adalah tanaman, tidak seperti akuarium biasa yang mengutamakan ikan hiasnya.
Karena lebih mengutamakan tanamannya, maka ikan yang dipilih untuk di dalam aquascape harus ikan yang tidak merusak tanaman (jangan pilih ikan jenis maskoki).
Jumlah ikan juga harus diperhitungkan dengan jeli dan disesuaikan dengan jenis tanaman yang mendominasi aquascape (jenis tanaman merambat, membesar).
Selain ikan, ornamen yang bisa ditambahkan untuk menghias aquascape adalah ornamen berbentuk akar pohon yang sudah menjadi fosil. untuk menciptakan aquascape yang indah beserta perawatannya dibutuhkan kesabaran, ketelatenan, dan pengetahuan mengenai kimia dan biologi serta beberapa alat seperti lampu, chiller controller, filter air, penghasil co2 dan alat alat lainnya.
Biaya yang dibutuhkan juga relatif tergantung sistem yang digunakan, bisa low, medium, or high, semua tergantung selera.
Untuk perawatan aquascaping terbilang mudah, karena dalam perawatan aquascaping tidak diperlukan pengurasan total, cukup menjaga kestabilan air, penerangan (waktu penyinaran), pemupukan (pupuk cair), dan pemberian pakan ikan.
contoh Gambar aquascape :
Pada masa kini sebuah aquarium bukan lagi hanya sebagai tempat memelihara ikan, didalamnya juga dapat untuk memelihara tanaman air hidup menyesuaikan dengan habitat aslinya konsep ini disebut aquascaping.aquascaping yang didekorasi dengan indah dan pemeliharaan dengan baik memiliki nilai tambah bagi suatu ruangan dan mereka yang menempati ruang tersebut, karna itu kini aquascaping tidak saja diselenggarakan oleh aquaris, tapi juga sebagai elemen interior ruang tinggal, perkantoran, rumah sakit, restoran, salon, yang memiliki fasilitas areal umum misalnya ruang tunggu.
Sekilas bila melihat aquascape terbesit dipikiran kita bahwa membuat aquascape adalah sulit dan membutuhkan seni yang tinggi. Sebenarnya itu wajar bagi orang yang pertama kali melihat/kenal aquascape. Akan tetapi bila mempelajari dan sering mencoba mendesain aquascape, maka akan terasa mudah bahkan akan menemukan gaya tersendiri dalam mendesain. Aquascape juga bukan barang baru di dunia perikanan.
Aquascaping banyak diminati karena keindahan dan mudahnya dalam merawatnya, keindahan dapat dilihat dari imajinasi dalam menyusun antara tata letak tanaman, unsur dekorasi lainya seperti pasir membentuk contur dasar aquarium batu-batuan alam, dan tentunya ikan yang selaras, dan memiliki air yang jernih dan sehat.
Fenomena Aquascape memang sudah berkembang sejak lama di Indonesia, tetapi biasanya aquascaping hanya dilakukan oleh orang yang memang hobi ikan hias dan pecandu akuarium.
sekarang aquscape sudah banyak dijadikan sebagai pemanis ruangan untuk hiburan dan penyegar mata. Aquascape adalah seni membuat atau mendesain taman di dalam air agar terlihat menarik
yang utama yang ditonjolkan dalam aquascape adalah tanaman, tidak seperti akuarium biasa yang mengutamakan ikan hiasnya.
Karena lebih mengutamakan tanamannya, maka ikan yang dipilih untuk di dalam aquascape harus ikan yang tidak merusak tanaman (jangan pilih ikan jenis maskoki).
Jumlah ikan juga harus diperhitungkan dengan jeli dan disesuaikan dengan jenis tanaman yang mendominasi aquascape (jenis tanaman merambat, membesar).
Selain ikan, ornamen yang bisa ditambahkan untuk menghias aquascape adalah ornamen berbentuk akar pohon yang sudah menjadi fosil. untuk menciptakan aquascape yang indah beserta perawatannya dibutuhkan kesabaran, ketelatenan, dan pengetahuan mengenai kimia dan biologi serta beberapa alat seperti lampu, chiller controller, filter air, penghasil co2 dan alat alat lainnya.
Biaya yang dibutuhkan juga relatif tergantung sistem yang digunakan, bisa low, medium, or high, semua tergantung selera.
Untuk perawatan aquascaping terbilang mudah, karena dalam perawatan aquascaping tidak diperlukan pengurasan total, cukup menjaga kestabilan air, penerangan (waktu penyinaran), pemupukan (pupuk cair), dan pemberian pakan ikan.
contoh Gambar aquascape :
Contoh masalah wireless Risk Assessment
Salah satu tugas dalam membuat suatu Rencana kesinambungan bisnis dan penanggulangan bencana (business continuity and disaster recovery plan) dalam suatu corporate adalah membuat penilaian resiko (Risk assessment). Begitu informasi ini telah dikumpkan dan diberikan prioritas, maka organisasi anda bisa mulai mengimplementasikan ukuran-ukuran untuk mencegah atau melakukan recovery dari resiko tersebut andai kata hal atau bencana itu akan pernah terjadi.
Pertama kali yang perlu anda lakukan adalah menggali sebanyak-banyaknya potensi / resiko bahaya yang sekiranya bisa mengancam bisnis atau organisasi anda. Mengidentifikasi resiko-resiko dalam suatu jaringan computer dalam organisasi / bisnis anda bukanlah suatu proses yang rumit, karena anda menghadapi technology computer yang bisa ditebak. Yang perlu anda lakukan adalah menentukan faktor-faktor / ancaman apa saja yang kira-kira bisa menyebabkan infrastructure system jaringan komputer anda menjadi terganggu ketersediannya dan bagaimana hal tersebut akan menyebabkan dampak pada bisnis anda.
Paragraph-2 berikut menjelaskan contoh suatu penilaian resiko (risk assessment) dalam suatu jaringan komputer dalam suatu organisasi. Sebelumnya perlu diketahui penjelasan-penjelasan tentang pertimbangan-pertimbangan systematis dalam melakukan risk assessment.
- Tingkat bahaya bisnis yang bisa saja terjadi sebagai akibat dari suatu kegagalan system, memasukkan semua konsekwensi2 potensi dari kehilangan kepercayaan, integritas atau ketersediaan dari system informasi dan juga asset-asset yang lainnya.
- Dengan adanya ancaman-ancaman dan kelemahan-2 serta system kendali yang sudah diterapkan sekarang, bisa saja kemungkinan terjadi suatu kegagalan.
Hasil dari audit anda mengenai penilaian resiko / risk assessment ini harus deregister dengan rapi menggunakan form seperti gambar berikut ini yang kemudian diharapkan bisa membantu anda dalam menentukan tindakan management yang memadai dan juga menentuklan prioritas-prioritas dalam majemen resiko keamanan informasi anda, serta mengimplementasikan control yang dipilih untuk melindungi resiko-resiko ini. Proses risk assessment ini tidak hanya dilakukan sekali saja, anda bisa melakukannya berkali-kali agar bisa meng-cover semua bagian-bagian yang berbeda dalam organisasi anda.
Gambar / diagram berikut ini adalah suatu studi kasus dalam suatu jaringan komputer yang ada disuatu lingkungan industry dimana ada dua gedung yang dipisahkan oleh jarak yang lumayan jauh yaitu sebuah Yard / Pelataran pabrik.
Mengacu pada diagram ini anda perlu melakukan identifikasi semua kemungkinan resiko keamanan yang bisa saja terjadi yang menyebabkan dampak terganggunya kelangsungan bisnis anda. Semua resiko-resiko ini haruslah deregister kedalam form berikut ini.
Identifikasi semua resiko dalam diagram jaringan komputer ini, dan masukkan dalam register form risk assessment.
Resiko #1 Masalah Kabel Backbone Uplink
- Fungsi bisnis: satu kabel jaringan backbone yang menghubungkan gedung Mine Office dan gedung HR office.
- Resiko ancaman: kabel Backbone putus / gagal
- Konsekwensi: Semua komputer yang di Mine office akan terputus dari semua sumber daya jaringan termasuk aplikasi-aplikasi bisnis
- Tingkat Kemungkinan: Bisa Trejadi.
- Kendali / Control Yang ada: Melindungi kabel jaringan backbone ini dengan jalan memasukkannya kedalam pipa metal dan dikubur kedalam tanah sedalam 30 Cm dibawah permukaan tanah. Tingkat kendali ini kurang mencukupi mengingat diatasnya adalah jalanan yang biasa dilalui oleh kendaraa alat berat.
Resiko #2 Router Rusak
- Fungsi bisnis: Pendukung Komunikasi Global.
- Resiko ancaman: Router rusak / terbakar
- Konsekwensi: Semua jaringan komunikasi ke Internet global akan terputus
- Tingkat Kemungkinan: Bisa Trejadi.
- Kendali / Control Yang ada: Menyediakan router cadangan dengan sudah dikonfigurasi yang sama dengan yang ada sekarang. Dan setiap terjadi perubahan konfigurasi selalu diupdate kedalam router backup ini. Tingkat kendali ini sangat memadai.
Anda bisa mencari lagi resiko #3 dan seterusnya misal jika terjadi kerusakan / kegagalan dalam system file server anda, atau system email anda.
Kolom berikutnya yang juga perlu anda masukkan datanya adalah: Consequence Ratings / Tingkat Konsequensi; Tingkat Kemungkinan (Likelihood ratings); Tingkat Resiko (Level of Risk); dan Prioritas Resiko. Sesuai dengan skala bisnis anda, sebelumnya anda perlu mendefiniskan tingkat konsequency sesuai dengan lingkungan bisnis anda misal dalam contog dibawah ini untuk tingkat konsekwensi yang tinggi jika mempunyai tingkat kerugian Rp. 100 milyar keatas. Bisa saja dalam skala bisnis yang kecil anda meletakkan dampak kerugian sebesar 1 milyar untuk tingkat resiko tinggi.
Consequence | Tingkat Kemungkinan (Likelihood) | Tingkat Resiko (Level of Risk) | Prioritas Resiko (Risk Priority) | |
Tinggi (High): berdampak kerigian sampai Rp. 100 Milyar dalam organisasi anda atau dampak operasi yang sangat serius | 1 Sangat mungkin (Highly possible) | High | Tingkat dampak sangat besar | Resiko Tinggi (High Risk) |
Medium: Berdampak antara 50-100 Milyar Rp dalam kerugian bisbis anda atau ancaman organisasi yang serius. | 2 Mungkin / Possible | Medium | Dampak menengah | Resiko medium (Medium risk) |
Low: Dibawah Rp 50 Milyar atau dampak taktis dalam operasi bisnis organisasi anda | 3 Kecil kemungkinan-nya / Likely | Low | Dampak Minimal | Resiko rendah (Low Risks) |
4 Jarang sekali terjadi /Not very likely | ||||
5 Tidak pernah terjadi / Never |
Dalam contoh risk assessment ini, resiko #1 untuk kolom Likelihood diisi dengan “Mungkin/Possible” dan untuk kolom Konsekwensi diisi dengan “Resiko medium / Medium risk”. Begitu seterusnya untuk resiko-resiko berikutnya.
Sumber :
http://www.sysneta.com/contoh-risk-assessment
Minggu, 08 Mei 2011
PETUNJUK PENULISAN ILMIAH
TUJUAN
Tujuan pembuatan Penulisan Ilmiah adalah melatih mahasiswa untuk dapat menguraikan dan membahas suatu permasalahan secara ilmiah dan dapat menuangkannya secara ilmiah dan menuangkannya secara teoritis, jelas dan sistematis.
ISI DAN MATERI
Isi dari Penulisan Ilmiah diharapkan memenuhi aspek-aspek di bawah ini :
1. Relevan dengan jurusan dari mahasiswa yang bersangkutan.
2. Mempunyai pokok permasalahan yang jelas.
3. Masalah dibatasi, sesempit mungkin.
STRUKTUR PENULISAN ILMIAH
Susunan struktur Penulisan Ilmiah adalah sebagai berikut :
1. Bagian Awal
2. Pendahuluan
3. Tinjauan Pustaka / Landasan Teori.
4. Hasil Penelitian dan Analisa / Pembahasan dan Analisa Bagian Pokok
5. Kesimpulan (& Saran)
6. Bagian akhir
1. Bagian Awal
Bagian Awal, terdiri atas :
- Halaman Judul
Ditulis sesuai dengan cover depan Penulisan Ilmiah standar Universitas Gunadarma.
- Lembar Pengesahan
Dituliskan Judul PI, Nama, NPM, NIRM, Tanggal Sidang, Tanggal Lulus, dan tanda tangan pembimbing, koordinator PI, serta Ketua Jurusan.
- Abstraksi
Berisi ringkasan dari penulisan. Maksimal 1 halaman.
- Kata Pengantar
Berisi ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang ikut berperan dalam pelaksanaan penelitian dan penulisan ilmiah (a.l. Rektor, Dekan, Ketua Jurusan, Pembimbing, Perusahaan, dll ).
- Daftar Isi
- Daftar Tabel
- Daftar Gambar Kalau ada
- Daftar Lampiran
2. Pendahuluan
Pendahuluan menguraikan pokok persoalan. Terdiri dari :
- Latar Belakang Masalah
Menguraikan mengapa penulis sampai kepada pemilihan topik permasalahan yang bersangkutan.
- Rimusan Masalah ( boleh ada, boleh tidak )
- Masalah dan Pembatasan Masalah
Memberikan batasan yang jelas bagian mana dari persoalan yang dikaji dan bagian mana yang tidak.
- Tujuan Penulisan
Menggambarkan hasil-hasil yang diharapkan dari penelitian ini dengan memberikan jawaban terhadap masalah yang diteliti.
- Metode Penelitian
Menjelaskan cara pelaksanaan kegiatan penelitian, mencakup cara pengumpulan data, alat yang digunakan dan cara analisa data.
Jenis-Jenis Metode Penelitian :
a. Studi Pustaka : Semua bahan diperoleh dari buku-buku dan/atau jurnal.
b. Studi Lapangan : Data diambil langsung di lokasi penelitian.
c. Gabungan : Menggunakan gabungan kedua metode di atas.
(Bila penulis melakukan Praktek Kerja, laporan ditulis menurut format penulisan ilmiah).
- Sistematika Penulisan
Memberikan gambaran umum dari bab ke bab isi dari Penulisan Ilmiah.
3. Landasan Teori (untuk yang melakukan penelitian)
Menguraikan teori-teori yang menunjang penulisan / penelitian, yang bisa diperkuat dengan menunjukkan hasil penelitian sebelumnya.
4. Gambaran Umum Perusahaan (untuk yang melakukan penelitian / kerja praktek di perusahaan)
Menguraikan secara singkat profil perusahaan tempat dilakukannya kerja praktek / penelitian. Dibuat bab sendiri (tidak termasuk dalam landasan teori).
5. Hasil Penelitian dan Analisa
Bagian ini dapat dipecah menjadi beberapa bab ( misalnya Bab III dan Bab IV ) tergantung kebutuhan :
- Hasil Penelitian (Analisa Perusahaan)
Menguraikan hasil penelitian yang mencakup semua aspek yang terkait dengan penelitian.
- Analisa dan Pembahasan
Membahas tentang keterkaitan antar faktor-faktor dari data yang diperoleh dari masalah yang diajukan kemudian menyelesaikan masalah tersebut dengan metode yang diajukan dan menganalisa proses dan hasil penyelesaian masalah.
6. Kesimpulan (dan Saran)
Bab ini bisa terdiri dari Kesimpulan saja atau ditambahkan Saran.
- Kesimpulan
Berisi jawaban dari masalah yang diajukan penulis, yang diperoleh dari penelitian.
- Saran
Ditujukan kepada pihak-pihak terkait, sehubungan dengan hasil penelitian.
7. Bagian Akhir
- Daftar Pustaka
Berisi daftar referensi (buku, jurnal, majalah, dll), yang digunakan dalam penulisan.
- Daftar Simbol
Berisi deretan simbol-simbol yang digunakan di dalam penulisan, lengkap dengan keterangannya.
- Lampiran
Penjelasan tambahan, dapat berupa uraian, program, gambar, perhitungan-perhitungan, grafik, atau tabel, yang merupakan penjelasan rinci dari apa yang disajikan di bagian-bagian terkait sebelumnya.
TEKNIK PENULISAN
1. Penomoran Bab serta subbab
- Bab dinomori dengan menggunakan angka romawi.
- Subbab dinomori dengan menggunakan angka latin dengan mengacu pada nomor bab/subbab dimana bagian ini terdapat.
II ………. (Judul Bab)
2.1 ………………..(Judul Subbab)
2.2 ………………..(Judul Subbab)
2.2.1 ………………(Judul Sub-Subbab)
- Penulisan nomor dan judul bab di tengah dengan huruf besar, ukuran font 14, tebal.
- Penulisan nomor dan judul subbab dimulai dari kiri, dimulai dengan huruf besar, ukuran font 12, tebal.
2. Penomoran Halaman
- Bagian Awal, nomor halaman ditulis dengan angka romawi huruf kecil (i,ii,iii,iv,…).Posisi di tengah bawah (2 cm dari bawah). Khusus untuk lembar judul dan lembar pengesahan, nomor halaman tidak perlu diketik, tapi tetap dihitung.
- Bagian Pokok, nomor halaman ditulis dengan angka latin. Halaman pertama dari bab pertama adalah halaman nomor satu. Peletakan nomor halaman untuk setiap awal bab di bagian bawah tengah, sedangkan halaman lainnya di pojok kanan atas.
- Bagian akhir, nomor halaman ditulis di bagian bawah tengah dengan angka latin dan merupakan kelanjutan dari penomoran pada bagian pokok.
3. Judul dan Nomor Gambar / Grafik / Tabel
- Judul gambar / grafik diketik di bagian bawah tengah dari gambar. Judul tabel diketik di sebelah atas tengah dari tabel.
- Penomoran tergantung pada bab yang bersangkutan, contoh : gambar 3.1 berarti gambar pertama yang aga di bab III.
4. Penulisan Daftar Pustaka
- Ditulis berdasarkan urutan penunjukan referensi pada bagian pokok tulisan ilmiah.
- Ditulis menurut kutipan-kutipan
- Menggunakan nomor urut, jika tidak dituliskan secara alfabetik
- Nama pengarang asing ditulis dengan format : nama keluarga, nama depan.
Nama pengarang Indonesia ditulis normal, yaitu : nama depan + nama keluarga
- Gelar tidak perlu disebutkan.
- Setiap pustaka diketik dengan jarak satu spasi (rata kiri), tapi antara satu pustaka dengan pustaka lainnya diberi jarak dua spasi.
- Bila terdapat lebih dari tiga pengarang, cukup ditulis pengarang pertama saja dengan tambahan ‘et al’.
- Penulisan daftar pustaka tergantung jenis informasinya yang secara umum memiliki urutan sebagai berikut :
Nama Pengarang, Judul karangan (digarisbawah / tebal / miring), Edisi, Nama Penerbit, Kota Penerbit, Tahun Penerbitan.
- Tahun terbit disarankan minimal tahun 2000
Contoh :
Buku :
[1].Date, C.J., An Introduction To Database Systems, 6th ed., Addison Willey Publishing Wesley Company, Inc., Reading Massachusetts, 2000.
Anonim :
[1].Anonim, Sistem Pemerintahan di Indonesia, cetakan pertama, PT. Gunung Agung, Jakarta 1983.
Majalah / Jurnal :
[1].Cattell R.G.G. and Skeen.J. “Object Operation Benchmark”. ACM Trans. Database Systems, 17, 1992, pp. 1 - 31.
(Jika ada, nama dan kota penerbit dapat dicantumkan di antara volume dan halaman, nama jurnal digarisbawah / tebal / miring).
Lebih dari tiga penulis :
[1] Stoica, I, et all., “A Proportional Share Resource Allocation Algorithm for Real-Time, Time-Shared Systems”, In Proceedings Real-Time Systems Symposium, IEEE Comp. Press, Desember, 1996, hlm. 288 - 299.
Artikel :
[1] N.L. Owsley, “Sonar array processing”, in Array Signal Processing, S. Haykin, Ed.,
Englewood Cliffs, NJ:Prentice_Hall, 1985, ch. 3,pp.115-193.
Internet :
[1] Galagher, P.R.Jr., “A guide to understanding audit in trusted system”,
http://www.radium.nesc.mil/library/rainbow/NCSC-TG-001-2.html,1 Juni 1988.
Atau
5. Pengutipan
Agar pengutipan menjadi sederhana, judul materi yang diacu tidak perlu diletakkan di bagian bawah pada halaman yang bersangkutan, melainkan cukup dengan memberikan nomor urut acuan dari daftar pustaka, sbb :
………………..(kutipan)………………… [3].à berarti kutipan diambil dari buku ke tiga dari daftar pustaka.
- Jika kutipan kurang atau sama dari tiga baris, bagian awal dan akhir kutipan diberi tanda kutip, spasi tetap biasa.
- Kutipan yang lebih panjang dari tiga baris tidak perlu diberi tanda kutip, tapi diketik dengan jarak satu spasi dengan indent yang lebih dalam 7 ketuk pada bagian kiri.
6. Format Pengetikan
- Menggunakan kertas ukuran A4.
- Margin Atas : 4 cm Bawah : 3 cm
Kiri : 4 cm Kanan : 3 cm
- Jarak spasi : 1,5 (khusus ABSTRAKSI hanya 1 spasi)
- Jenis huruf (Font) : Times New Roman.
- Ukuran / variasi huruf : Judul Bab 14 / Tebal + Huruf Besar
Isi 12 / Normal
Subbab 12 / Tebal
7. Hasil Penulisan / Kerja Praktek :
- Diseminarkan dengan membawa ringkasan yang sudah ditransparansikan
- Dijilid berbentuk buku dengan jumlah halaman paling sedikit 12 (dua belas) halaman tidak termasuk cover, halaman judul, daftar isi, kata pengantar dan daftar pustaka
- Diketik dengan menggunakan antara lain : Word Processor, Open Office, LaTeX, dsb.
- Dicetak dengan printer (dianjurkan dengan LASER PRINTER)
8. Ketentuan Isi Disket Untuk PI yang diserahkan ke Perpustakaan
- Untuk angkatan yang Lulus sidang tahun 2003 keatas DAN untuk semua angkatan yang telah sidang, menyerahkannya tahun 2003 seterusnya, file yang diserahkan harus dalam format PDF (*.PDF), bukan file dari pengolah kata (*.DOC).
- Susunan Isi File Penulisan terdiri dari :
1. COVER
2. LEMBAR PENGESAHAN file boleh terpisah atau boleh dalam 1 file
3. KATA PENGANTAR
4. BAB file harus terpisah untuk setiap Bab. (1file untuk setiap Bab)
5 ABSTRAKSI
6 DAFTAR ISI atau
DAFTAR TABEL atau
DAFTAR GAMBAR atau File harus terpisah
7. DAFTAR PUSTAKA
8. LAMPIRAN atau
LISTING PROGRAM
- Ketentuan Untuk HARD COVER .
Di punggung Hard Cover diberi/dituliskan :
- Judul PI
- NPM
- Nama Mahasiswa
- Tahun Penulisan
NB :
- Ketentuan ini harap diperhatikan karena bila tidak sesuai akan DITOLAK.
- Untuk mengkonversi dokumen Microsoft Word gunakan program bantu lain seperti Adobe Acrobat Distiller (www.adobe.com), CutePDF (www.acrosoftware.com), dan lain-lain.
Untuk dokumen OpenOffice, dapat menggunakan fitur built-in dari program yang bersangkutan untuk meghasilkan dokumen PDF.
Langganan:
Postingan (Atom)